Indeks utama pasar saham AS - Dow Jones, NASDAQ, dan S&P 500 - menutup hari Selasa dengan sedikit kenaikan, tetapi secara umum, semuanya tetap di dekat posisi terendah lokalnya. Dengan demikian, gambaran teknikal sama sekali tidak berubah, dan kami terus memperkirakan indeks dan saham AS terus turun. Perlu diingat, fundamental tidak berubah seiring dengan peralatan. Di masa tenang, biasanya, bank sentral tidak melakukan gerakan tiba-tiba. Ini sama sekali tidak diperlukan, sehingga pasar dengan probabilitas 90% dapat memprediksi hasil dari setiap pertemuan Bank Sentral. Sekarang situasinya justru berbalik. Pasar 90% yakin bahwa Fed akan terus membuat penyesuaian signifikan terhadap kebijakan moneter karena inflasi belum bereaksi terhadap kenaikan suku bunga atau dimulainya program QT. Apa artinya ini? Suku bunga akan terus naik dan, kemungkinan besar, untuk waktu yang sangat lama. Setidaknya sampai akhir 2022, dan kemungkinan besar juga pada 2023. Akibatnya, selama ini dolar AS kemungkinan akan terus menguat di pasar valuta asing, dan pasar saham AS akan terus merosot. Mekanisme proses ini sangat sederhana dan dapat ditemukan di buku teks ekonomi manapun. Yang terpenting bukan jangka pendek. Selama The Fed memperketat kebijakan moneter, pasar saham akan merasakan tekanan.

Tetapi apa yang sama sekali tidak dapat kita pahami adalah kritik terhadap Christine Lagarde, Jerome Powell, dan bahkan Joe Biden. Wajar saja, orang Amerika atau Eropa biasa yang tidak terlalu tertarik dengan ekonomi, tetapi tertarik pada harga di SPBU dan toko, bisa dikatakan berang dengan apa yang terjadi. Jika inflasi 10-15% per tahun normal untuk Rusia atau Ukraina, maka di Amerika Serikat atau Uni Eropa ini merupakan force majeure. Karena itu, sekarang kritik mengalir keluar dari semua celah. Secara khusus, pemilihan parlemen di Amerika Serikat akan diadakan pada bulan November tahun ini dan Demokrat sudah memprediksi kekalahan. Orang Amerika tidak senang dengan bagaimana pemerintahan Joe Biden mengatasi tanggung jawabnya dan, khususnya, bagaimana pemerintahnya melawan inflasi. Namun, kami ingin mengingatkan Anda bahwa inflasi yang tinggi merupakan konsekuensi langsung dari dua tahun pandemi, ketika bank sentral dunia mencegah ekonomi runtuh ke level nol, mencegah serangkaian kebangkrutan perusahaan besar, dan secara umum melakukan semua yang diperlukan untuk keluar dari krisis dengan kerugian minimal. Hanya dalam dua tahun, ekonomi UE dan AS telah sepenuhnya pulih, tetapi sekarang tidak ada orang biasa yang tertarik dengan hal ini. Pandemi berakhir tiba-tiba dan tidak terduga, yang berarti kita akan menilai profesionalisme otoritas keuangan dengan harga di toko. Ini tentang logika yang dimiliki kebanyakan orang sekarang. Dari sudut pandang kami, itu tidak benar, karena akan aneh jika inflasi tidak naik ke nilai saat ini. Sekarang, setidaknya The Fed melakukan segala kemungkinan untuk menghentikan kenaikan harga, tidak mungkin untuk menyalahkannya karena tidak bertindak.